A. Pertanyaan untuk Menggali Informasi (biasa)
Kalimat tanya yang digunakan untuk mencari informasi. Dari yang semula tidak tahu menjadi tahu. Untuk menggali informasi biasanya menggunakan 5W + 1H1) Rumuskan lebih dulu pokok-pokok pikiran yang relevan kepada narasumber
2) Jika perlu buatlah kalimat pertanyaan berdasarkan daftar pokok pikiran
3) Urutkan pertanyaan yang bersifat ringan ke yang berat, konkret ke abstrak, umum ke khusus
4) Mulailah dengan pertanyaan yang bersifat pengenalan masalah-serius-(mendekati akhir) pertanyaan yang bersifat penegasan
5) Jika masalah berupa runtutan peristiwa atau proses ajukan pertanyaan secara kronologis
B. Pertanyaan untuk Konfirmasi/Klarifikasi
Pertanyaan yang digunakan untuk memantapkan atau memperjelas sesuatu. Kalimat Tanya ini memiliki jawab ya atau tidak. Informasi sudah didapat namun masih ragu-ragu kemudian ditanyakan. Cara membuat kalimat Tanya konfirmasi
1) Menggunakan kata tanya apa
- Kakakmu hari ini apa pulang?
2) Menggunakan partikel kah
- Hari inikah kakakmu pulang?
3) Menggunakan intonasi tanya
- Kakakmu hari ini pulang?
4) Menggunkan …atau…
- Kakakmu pulang hari ini atau besok?
C. Kalimat Tanya Retorik
Kalimat tanya ini tidak butuh jawaban dari mitra bicaranya tapi hanya perhatian yang diharapkan. Dengan kalimat Tanya retorik boleh jadi penanya bermaksud menyatakan sesuatu yang berkebalikan dari apa yang ditanyakan. Atau dengan hal tersebut penanya bermaksud menegaskan hal tertentu untuk mendapatkan perhatian mitra bicaranya .
Contoh: Haruskah kita tolak tawaran yang baik itu? Boleh jadi penanya bermaksud mengatakan (1) Jangan kita tolak tawaran yang baik itu, (2) Sungguh bodoh kalau kita tolak tawaran yang baik itu, (3) Tawaran yang baik itu harus kita terima.
D. Kalimat Tanya Tersamar
Secara struktural kalimat itu berupa kalimat Tanya, tetapi secara implicit terkandung maksud lain, (kalimat Tanya yang memiliki tujuan lain) misalnya untuk memohon, meminta, menyuruh, memarahi, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, menyanggah, melarang. Meskipun maksudnya disamarkan, konteks dan situasi berbahasa menuntun mitra bicara dalam memahami pertanyaan itu.
Contoh: Mungkinkah saya bohong?
Ket: Penanya bermaksud mengatakan “Saya tidak mungkin bohong” yang bertujuan untuk menyanggah.
Kalimat tanya tersamar dibuat dengan cara memahami tujuannya terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar